Ketika budaya, agama dan keluarga sangat membatasi berbagai
hal dalam hidup. Disini aku ingin berbicara lebih kearah sexuality yang dimana
budaya, agama dan keluarga sangat berperan dalam kehidupanku. Sudah kurang
lebih 9 tahun aku memikirkan mengenai ketertarikan sexual ku yang diamana aku
merasa keertarikan ku terhadap lawan jenis ini berbeda. Dimulai dari ketika aku
duduk di bangku sekolah dasar, di kelas 1 sampai kelas 2 aku merasa semuanya
berjalan normal saja tetapi dimulai kerika
aku duduk di kelas 3 sekolah dasar aku merasa ada perasaan yang berbeda
terhadap beberapa teman perempuan ku. Awalnya aku berfikir kalau perasaan ini
hanya sekedar kagum tetapi setiap aku berdekatan dengan perempuan yang saya
rasa aku kagumi itu rasanya sangat gugup dan sekejap menjadi manusia dungu yang
tidak memiliki tulang ditubuhnya. aku merasakan hal itu sampai aku duduk di
kelas 6 sekolah dasar.
Sampai di suatu waktu aku mencium wangi khas perempuan yang
aku kagumi itu, dan sekejap semua oksigen berpusat di tubuhnya bahkan wangi
khas itu bertahan lama di hidung kerngkongan sampai di paru-paru ku. Dan ketika
perempuan yang aku kagumi itu menyentuh bagian dari tubuh ku itu hal yang
sangat menyenangkan dan tentunya membuat hati ku melompat tak beraturan. Dan
kebetulan aku menjadi anak perempuan yang cukup famous di sekolah dasar karna aku
salah satu bintang basket dari team basket di sekolah dasar ku. Itu membuat ku
bisa berdekatan dengan anak perempuan yang famous lainnya juga cantik juga
berprestasi. Tapi tidak hanya disitu saja, ketika menginjak sekolah menengah
pertama aku bertemu dengan anak perempuan lainnya yang tentunya terlihat indah
untuk dipandangi. Ketika menjadi anak kelas VII di sekolah menengah pertama aku
memang tidak di pandang dengan anak sekolah lainnya.
Tapi ketika extrakulikuler di mulai dan aku memilih basket
lagi untuk menjadi extrakulikuler rutin ku disekolah anak-anak perempuan dan
lelaki mulai memandang aku berbeda. Ketika aku terpilih menjadi team utama
basket putri yang mewakili sekolah menengah pertama ku untuk mengikuti lomba
kejuaraan antar sekolah, mulai banyak yang mengetahui nama ku padahal itu masih
tinggat X dan aku terhitung masih anak baru di sekolah itu. Ada satu perempuan
yang aku kagumi sekali dan dia satu team utama di basket putri tersebut dan
lagi-lagi wangi khas dari tubuh perempuan itu membuat oksigen berpusat di
tubuhnya, nyaman sekali ketika merasakan wangi khas tubuhnya. Dan aku masih
berfikir kalau aku hanya kagum dengan perempuan itu atau dengan beberapa
perempuan lainnya. Karna di kelas VIII dan IX aku juga sempat dekat dengan
lelaki lain tapi tidak pacaran. aku seperti dihadapkan dengan dua makanan
kesukaanku yang benar benar tidak bisa ku pilih dari keduanya karna aku sangat
menyukai keduanya.
Ketika aku ganti pakaian dengan perempuan lainnya aku tidak
merasakan nafsu atau apaun itu. aku hanya merasa malu dengan mereka sedangkan
mereka tidak ada rasa malu sama sekali melepas dan mengganti pakaiannya di
depan teman perempuan lainnya. Kadang aku lebih memilih berganti pakaian di
toilet dibandingkan di kelas bersama teman perempuan ainnya atau aku lebih
memilih untuk mengantri lama untuk mendapatkan kamar toilet yang kosong
dibandingkan dengan mengganti pakaian satu kamar mandi dengan beberapa teman
perempuan lainnya. Tentu saja itu terlihat aneh tapi itulah yang terjadi. Dan
ketika aku menginjak sekolah menengah atas perasaan suka kepada perempuan
semakin besar, apalagi kalian tau kan postur anak sma yang terlihat seperti
mangga muda yang rasanya asem manis tapi enak hehehe.. di sma ini aku banyak
menyukai teman-teman perempuan aku tetapi sama mereka tidak tau kalau aku
memiliki perasaan yang berbeda kepada mereka.
Ketika aku duduk di keals X semua berjalan biasa aku dan
sama seperti smp ku masuk extrakulikuer basket dan lagi-lagi itu hal yang
membuat aku naik daun di sma dan aku cukup menjadi bintang basket putri dan itu
membuat aku mendapatkan teman-teman yang famous dan berprestasi. Kamu tau kan
biasanya anak-anak famous dan berpretasi itu berpenampilan seperti apa? Yup
mereka terlihat gaul, modis, indah di pandang dan wangi pastinya. aku sangat
suka ketika jam pelajaran olahraga dan disaat itu aku bisa bermain basket
sepuas ku. Dan yang membuat aku senang
adalah selalu ada perempuan atau lelaki yang mencuri curi waktu
pelajarannya untuk melihat aku bermain basket dari balkon, juga beberapa dari
mereka meneriaki aku untuk menandakan bahwa mereka sedang melihatku bermain.
Pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku selalu menjadi perempuan yang dipandang
saat aku bermain basket haha aku ini perempuan munggil yang lincah juga sering
kali menjadi top scorer di team basket putri, dan itu yang membuat mereka kagum
dengan ku. Karna normalnya pemain basket itu kan tinggi juga besar badannya,
beda dengan aku yang kecil munggil. Tidak jarang aku juga bertemu dan
berkenalan dengan perempuan lainnya dari team basket putri atau putra dari
sekolah lain, ya kalian taulah itu karna aku tertarik dengan mereka.
Dan saat aku duduk di kelas Xi IPA beberapa perempuan yang
aku kagumi dari kelas X masuk sekelas denganku dan sisanya banyak di IPA kelas
lain. Di kelasku aku mengagumi kurang 3 perempuan yang memang sudah dekat
denganku. Biar saya kasih mereka nama samara ya hehe.. perempuan pertama saya
beri nama si bulu, perempuan kedua saya beri nama si coklat dan si perempuan
ketiga saya beri nama si imut. Jantung saya bergetar hebat ketika berdekatan
dengan ketiga perempuan ini. Setiap hari kami sms-an dan kalau di kelas mereka
saling curhat ke saya, bahkan si bulu itu minta aku menjodohkan dia dengan
salah satu teman lelaki di team basket putra. Yang benar saja aku harus
menjodohkan mereka, sedangkan saa sudah menyukai si bulu dari kelas X. Si bulu
dia perempuan yang rapih, rambunya tebal dan lembut juga wangi khas tubuhnya
yang selalu aku sukai karna wanginya seperti bayi yang habis mandi hehe.. dia
sangat memperhatikan penampilannya. Bulu halus di badannya banyak sekali itu
yang membuat aku suka banget bersentuhan dengan dia.
Perempuan yang kedua yaitu si coklat, tidak tidak wangi
khas badannya tidak seperti coklat kok haha tapi dia gemar memakan coklat. Nah
untuk yang satu ini dia sangat manja ke saya itu yang buat saya gemas dan
menyukai perempuan ini, ya walau setiap bertemu saya dia selalu minta gigit di
bagian lengan atas saya kadang juga
minta menggigit di bagian pipi, ah kenapa sekalian nggak minta gigit di bibir
hahaha. Sering kali si coklat ini mencium pipiku ya mungkin karna dia gemas
sama aku karna aku mungil haha, aku sempat sangat cemburu ketika si coklat
memiliki pacar. Itu membuat dia jarang bersamaku saat istirahat atau di
kesempatan acara sekolah. Dia juga memiliki wangi tubuh yang khas yaitu wangi minyak
telon bayi, itu membuat aku selalu ingin menciuminya tapi aku nggak berani
mencium dia karna malu hehe.
Perempuan ketiga itu si imut, dia juga mungil sepertiku dia
cantik dan lembut orangnya. Dia ini sangat perhatian sama aku dan sama seperti
yang lainnya dia juga sering curhat ke aku, aku ngk pernah bosan memandang
wajah cantiknya. Ngomong ngomong soal wangi khas si imut ini tidak terlalu
kecium haha tapi dia tidak bau. Wajah mereka menghiasi setiap harinya dan
sering kali mereka bergantian duduk dengan teman sebangku ku yang sangat amat
tidak aku sukai itu. Mereka sering kali minta pindah duduk samaku, mereka
bersandar ke badanku atau kemeja lalu mulai curhat. Kadang mereka menggenggam
tanganku, memeluk, mencium pipi bahkan menangis di hadapanku. Sepertinya aku
ingin mengatakan kalau aku menyukai mereka tapi kata kata itu selalu tertahan
di pangkal lidahku. Aku tidak mau mengucapkannya karna aku takut itu akan
membuat aku kehiangan mereka. Aku sekelas dengan mereka sampai aku lulus dari
sma.
Di kelas XII aku sempat berpacaran dengan lelaki dari kelas
IPS dan aku benar menyukai lelaki itu walaupun aku juga menyukai ketiga
perempuan dari kelasku. Perasaan seperti ini semakin menghantuiku karna aku
tidak menggerti harus mengarahkan ketertarika sexual ini kearah mana straight
atau gay. Di sma memang aku sudah sedikit menyadari bahwa aku juga menyukai
perempuan tetapi aku belum yakin dengan perasaan itu. Ketika masuk ke perguruan
tinggi yaitu salah satu universitas swasta di Jakarta dan aku bertemu dengan berberapa
perempuan lainnya dan lelaki lainnya aku tidak bisa pungkiri raasa
ketertarikanku kepada dua jenis gender tersebut. Aku tau itu lerlihat rakus
atau semacamnya. Selama ini aku hanya berpacaran dengan lelaki, aku tidak
berani memulai untuk berpacaran dengan perempuan, bukannya aku tidak mau tapi
aku di batasi dengan tembok budaya, agama dan keluarga yang sudah pasti menolak
keras dengan hubungan antar sesame jenis itu membuatku hampir gila dan stress.
Tepatnya di umurku yang ke 19 aku mencoba berkenalan dengan
satu perempuan dari bali, kami berkenalan melalui mdia social dan dia masih
duduk di bangku sma, dan ternyata dia memiliki ketertarikan denganku juga. Aku
mulai mengajak dia kea rah hubungan pacaran tetapi seketika dia pergi begitu
saja, bukan karna dia tidak suka denganku tapi karna dia belum yakin dengan aa
yang dia rasakan yaitu menyukai sesame jenis. Dan ketika di umurku yang ke 20
aku mulai dipertemukan dengan perempuan yang berasal dari nedherland, kami
bertemu di media social. Dia sangat mengagumiku dari foto, video atau cover
song yang aku taruh di instagram atau soundcloud. Memang sih dia duluan yang
menghubungiku lalu kami mulai berhubungan dekat. Tapi ini tidak berjalan lacar
karna dia tinggal di nedherland dan aku di Indonesia, dia tidak bisa
berhubungan yang tidak real karna itu akhirnya kami memutuskan untuk berteman
selayaknya saja.
Di umurku yang ke 21 tidak disangka sangka perempuan bali
itu kembali menghubungiku tetapi sekarang kondisinya dia datang dengan sudah
punya pacar lelaki. Baiklah akhirnya aku bersahabat dengan si perempuan bali
dan nedherland tersebut. Sekarang aku berumur 22 ahun dan baru saja lulus dari
universitas. Jujur saja tiap malam aku masih memikirkan tentang kecenderungan
sexualku, dan ini sangat mengganggu pikiranku. Aku sudah memiliki pacar lelaki
sekarang dan aku mencoba untuk menjadi normal tetapi tetap saja tiap malam aku
memikirkan hal itu sampai tidak bisa tidur. Aku berfikir karna umurku tidak
muda lagi untuk di lingkungan dan budayaku maka aku berfikir untuk mempunyai
pacar lelaki yang mungkin akan menikahiku suatu hari nanti. Aku sekarang
berpacaran seperti hanya menggunakan otakku tidak dengan hatiku. Beda dengan
pacarku yang sudah sangat sayang dan jatuh cinta sama aku.
Ketika dia menyatakan cinta kepadaku aku hanya tertawa.
Ketika dia memegang tanganku aku hanya merespon seadanya, begitu juga ketika
dia memeluku. Dan ketika aku berciuman dengannya aku sama sekali tidak gugup
bahkan hatiku tidak bergetar sama sekali, beda dengan dia yang terasa sangat
gugup sampai bibirnya pun ikut bergetar ketika menciumku. Yang aku simpulkan
adalah aku hanya suka melakukan ciuman tapi aku tidak senang dengan orang yang
aku cium. Ketika aku mencium lelaki ini aku tidak ada rasa gugup, sayang, cinta
ataupun nafsu melainkan hanya suka melakukan ciumannya saja. Ini yang membuat
aku bertanya Tanya kepada diriku sendiri, apa yang sebenarnya aku rasakan dan
kemanakah arah sexualku.
Tapi jujur ada rasa sayang kepada lelaki itu tapi kupikir
tidak dengan cinta. Kadang aku merasa bersalah kepada pacarku tapi tidak tau
harus melakukan apa karna yang ku pikirkan adalah budaya, agama dan keluarga
yang mendesakku untuk berpacaran, menikah dan memiliki anakdengan lawan jenis.
Ini membuatku sangat gila karna aku harus menahan rasa cintanya aku kepada
perempuan yang memang aku sukai. Mungkin beda ceritanya kalau aku terlahir di
Negara bagian eropa yang membebaskan soal budaya, agama dan pengaruh
lingkungan. Mungkin aku tidak merasakan segila sekarang atau mungkin aku sudah
menjadi lesbian yang sudah setia kepada pasangan perempuanku yang bisa
membuatku nyaman, meloncatkan jantungku dan bahagia lahir batin. Aku benar
benar terperangkap dalam budaya, agama dan keluarga yang tidak sepaham dengan
pikiran juga perasaanku