Kamis, 27 November 2014

Budaya, Agama dan Keluarga


Ketika budaya, agama dan keluarga sangat membatasi berbagai hal dalam hidup. Disini aku ingin berbicara lebih kearah sexuality yang dimana budaya, agama dan keluarga sangat berperan dalam kehidupanku. Sudah kurang lebih 9 tahun aku memikirkan mengenai ketertarikan sexual ku yang diamana aku merasa keertarikan ku terhadap lawan jenis ini berbeda. Dimulai dari ketika aku duduk di bangku sekolah dasar, di kelas 1 sampai kelas 2 aku merasa semuanya berjalan  normal saja tetapi dimulai kerika aku duduk di kelas 3 sekolah dasar aku merasa ada perasaan yang berbeda terhadap beberapa teman perempuan ku. Awalnya aku berfikir kalau perasaan ini hanya sekedar kagum tetapi setiap aku berdekatan dengan perempuan yang saya rasa aku kagumi itu rasanya sangat gugup dan sekejap menjadi manusia dungu yang tidak memiliki tulang ditubuhnya. aku merasakan hal itu sampai aku duduk di kelas 6 sekolah dasar.


Sampai di suatu waktu aku mencium wangi khas perempuan yang aku kagumi itu, dan sekejap semua oksigen berpusat di tubuhnya bahkan wangi khas itu bertahan lama di hidung kerngkongan sampai di paru-paru ku. Dan ketika perempuan yang aku kagumi itu menyentuh bagian dari tubuh ku itu hal yang sangat menyenangkan dan tentunya membuat hati ku melompat tak beraturan. Dan kebetulan aku menjadi anak perempuan yang cukup famous di sekolah dasar karna aku salah satu bintang basket dari team basket di sekolah dasar ku. Itu membuat ku bisa berdekatan dengan anak perempuan yang famous lainnya juga cantik juga berprestasi. Tapi tidak hanya disitu saja, ketika menginjak sekolah menengah pertama aku bertemu dengan anak perempuan lainnya yang tentunya terlihat indah untuk dipandangi. Ketika menjadi anak kelas VII di sekolah menengah pertama aku memang tidak di pandang dengan anak sekolah lainnya.


Tapi ketika extrakulikuler di mulai dan aku memilih basket lagi untuk menjadi extrakulikuler rutin ku disekolah anak-anak perempuan dan lelaki mulai memandang aku berbeda. Ketika aku terpilih menjadi team utama basket putri yang mewakili sekolah menengah pertama ku untuk mengikuti lomba kejuaraan antar sekolah, mulai banyak yang mengetahui nama ku padahal itu masih tinggat X dan aku terhitung masih anak baru di sekolah itu. Ada satu perempuan yang aku kagumi sekali dan dia satu team utama di basket putri tersebut dan lagi-lagi wangi khas dari tubuh perempuan itu membuat oksigen berpusat di tubuhnya, nyaman sekali ketika merasakan wangi khas tubuhnya. Dan aku masih berfikir kalau aku hanya kagum dengan perempuan itu atau dengan beberapa perempuan lainnya. Karna di kelas VIII dan IX aku juga sempat dekat dengan lelaki lain tapi tidak pacaran. aku seperti dihadapkan dengan dua makanan kesukaanku yang benar benar tidak bisa ku pilih dari keduanya karna aku sangat menyukai keduanya.


Ketika aku ganti pakaian dengan perempuan lainnya aku tidak merasakan nafsu atau apaun itu. aku hanya merasa malu dengan mereka sedangkan mereka tidak ada rasa malu sama sekali melepas dan mengganti pakaiannya di depan teman perempuan lainnya. Kadang aku lebih memilih berganti pakaian di toilet dibandingkan di kelas bersama teman perempuan ainnya atau aku lebih memilih untuk mengantri lama untuk mendapatkan kamar toilet yang kosong dibandingkan dengan mengganti pakaian satu kamar mandi dengan beberapa teman perempuan lainnya. Tentu saja itu terlihat aneh tapi itulah yang terjadi. Dan ketika aku menginjak sekolah menengah atas perasaan suka kepada perempuan semakin besar, apalagi kalian tau kan postur anak sma yang terlihat seperti mangga muda yang rasanya asem manis tapi enak hehehe.. di sma ini aku banyak menyukai teman-teman perempuan aku tetapi sama mereka tidak tau kalau aku memiliki perasaan yang berbeda kepada mereka.


Ketika aku duduk di keals X semua berjalan biasa aku dan sama seperti smp ku masuk extrakulikuer basket dan lagi-lagi itu hal yang membuat aku naik daun di sma dan aku cukup menjadi bintang basket putri dan itu membuat aku mendapatkan teman-teman yang famous dan berprestasi. Kamu tau kan biasanya anak-anak famous dan berpretasi itu berpenampilan seperti apa? Yup mereka terlihat gaul, modis, indah di pandang dan wangi pastinya. aku sangat suka ketika jam pelajaran olahraga dan disaat itu aku bisa bermain basket sepuas ku. Dan yang membuat aku senang  adalah selalu ada perempuan atau lelaki yang mencuri curi waktu pelajarannya untuk melihat aku bermain basket dari balkon, juga beberapa dari mereka meneriaki aku untuk menandakan bahwa mereka sedang melihatku bermain. Pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku selalu menjadi perempuan yang dipandang saat aku bermain basket haha aku ini perempuan munggil yang lincah juga sering kali menjadi top scorer di team basket putri, dan itu yang membuat mereka kagum dengan ku. Karna normalnya pemain basket itu kan tinggi juga besar badannya, beda dengan aku yang kecil munggil. Tidak jarang aku juga bertemu dan berkenalan dengan perempuan lainnya dari team basket putri atau putra dari sekolah lain, ya kalian taulah itu karna aku tertarik dengan mereka.


Dan saat aku duduk di kelas Xi IPA beberapa perempuan yang aku kagumi dari kelas X masuk sekelas denganku dan sisanya banyak di IPA kelas lain. Di kelasku aku mengagumi kurang 3 perempuan yang memang sudah dekat denganku. Biar saya kasih mereka nama samara ya hehe.. perempuan pertama saya beri nama si bulu, perempuan kedua saya beri nama si coklat dan si perempuan ketiga saya beri nama si imut. Jantung saya bergetar hebat ketika berdekatan dengan ketiga perempuan ini. Setiap hari kami sms-an dan kalau di kelas mereka saling curhat ke saya, bahkan si bulu itu minta aku menjodohkan dia dengan salah satu teman lelaki di team basket putra. Yang benar saja aku harus menjodohkan mereka, sedangkan saa sudah menyukai si bulu dari kelas X. Si bulu dia perempuan yang rapih, rambunya tebal dan lembut juga wangi khas tubuhnya yang selalu aku sukai karna wanginya seperti bayi yang habis mandi hehe.. dia sangat memperhatikan penampilannya. Bulu halus di badannya banyak sekali itu yang membuat aku suka banget bersentuhan dengan dia.


Perempuan yang kedua yaitu si coklat, tidak tidak wangi khas badannya tidak seperti coklat kok haha tapi dia gemar memakan coklat. Nah untuk yang satu ini dia sangat manja ke saya itu yang buat saya gemas dan menyukai perempuan ini, ya walau setiap bertemu saya dia selalu minta gigit di bagian lengan atas saya kadang  juga minta menggigit di bagian pipi, ah kenapa sekalian nggak minta gigit di bibir hahaha. Sering kali si coklat ini mencium pipiku ya mungkin karna dia gemas sama aku karna aku mungil haha, aku sempat sangat cemburu ketika si coklat memiliki pacar. Itu membuat dia jarang bersamaku saat istirahat atau di kesempatan acara sekolah. Dia juga memiliki wangi tubuh yang khas yaitu wangi minyak telon bayi, itu membuat aku selalu ingin menciuminya tapi aku nggak berani mencium dia karna malu hehe.


Perempuan ketiga itu si imut, dia juga mungil sepertiku dia cantik dan lembut orangnya. Dia ini sangat perhatian sama aku dan sama seperti yang lainnya dia juga sering curhat ke aku, aku ngk pernah bosan memandang wajah cantiknya. Ngomong ngomong soal wangi khas si imut ini tidak terlalu kecium haha tapi dia tidak bau. Wajah mereka menghiasi setiap harinya dan sering kali mereka bergantian duduk dengan teman sebangku ku yang sangat amat tidak aku sukai itu. Mereka sering kali minta pindah duduk samaku, mereka bersandar ke badanku atau kemeja lalu mulai curhat. Kadang mereka menggenggam tanganku, memeluk, mencium pipi bahkan menangis di hadapanku. Sepertinya aku ingin mengatakan kalau aku menyukai mereka tapi kata kata itu selalu tertahan di pangkal lidahku. Aku tidak mau mengucapkannya karna aku takut itu akan membuat aku kehiangan mereka. Aku sekelas dengan mereka sampai aku lulus dari sma.


Di kelas XII aku sempat berpacaran dengan lelaki dari kelas IPS dan aku benar menyukai lelaki itu walaupun aku juga menyukai ketiga perempuan dari kelasku. Perasaan seperti ini semakin menghantuiku karna aku tidak menggerti harus mengarahkan ketertarika sexual ini kearah mana straight atau gay. Di sma memang aku sudah sedikit menyadari bahwa aku juga menyukai perempuan tetapi aku belum yakin dengan perasaan itu. Ketika masuk ke perguruan tinggi yaitu salah satu universitas swasta di Jakarta dan aku bertemu dengan berberapa perempuan lainnya dan lelaki lainnya aku tidak bisa pungkiri raasa ketertarikanku kepada dua jenis gender tersebut. Aku tau itu lerlihat rakus atau semacamnya. Selama ini aku hanya berpacaran dengan lelaki, aku tidak berani memulai untuk berpacaran dengan perempuan, bukannya aku tidak mau tapi aku di batasi dengan tembok budaya, agama dan keluarga yang sudah pasti menolak keras dengan hubungan antar sesame jenis itu membuatku hampir gila dan stress.


Tepatnya di umurku yang ke 19 aku mencoba berkenalan dengan satu perempuan dari bali, kami berkenalan melalui mdia social dan dia masih duduk di bangku sma, dan ternyata dia memiliki ketertarikan denganku juga. Aku mulai mengajak dia kea rah hubungan pacaran tetapi seketika dia pergi begitu saja, bukan karna dia tidak suka denganku tapi karna dia belum yakin dengan aa yang dia rasakan yaitu menyukai sesame jenis. Dan ketika di umurku yang ke 20 aku mulai dipertemukan dengan perempuan yang berasal dari nedherland, kami bertemu di media social. Dia sangat mengagumiku dari foto, video atau cover song yang aku taruh di instagram atau soundcloud. Memang sih dia duluan yang menghubungiku lalu kami mulai berhubungan dekat. Tapi ini tidak berjalan lacar karna dia tinggal di nedherland dan aku di Indonesia, dia tidak bisa berhubungan yang tidak real karna itu akhirnya kami memutuskan untuk berteman selayaknya saja.


Di umurku yang ke 21 tidak disangka sangka perempuan bali itu kembali menghubungiku tetapi sekarang kondisinya dia datang dengan sudah punya pacar lelaki. Baiklah akhirnya aku bersahabat dengan si perempuan bali dan nedherland tersebut. Sekarang aku berumur 22 ahun dan baru saja lulus dari universitas. Jujur saja tiap malam aku masih memikirkan tentang kecenderungan sexualku, dan ini sangat mengganggu pikiranku. Aku sudah memiliki pacar lelaki sekarang dan aku mencoba untuk menjadi normal tetapi tetap saja tiap malam aku memikirkan hal itu sampai tidak bisa tidur. Aku berfikir karna umurku tidak muda lagi untuk di lingkungan dan budayaku maka aku berfikir untuk mempunyai pacar lelaki yang mungkin akan menikahiku suatu hari nanti. Aku sekarang berpacaran seperti hanya menggunakan otakku tidak dengan hatiku. Beda dengan pacarku yang sudah sangat sayang dan jatuh cinta sama aku.


Ketika dia menyatakan cinta kepadaku aku hanya tertawa. Ketika dia memegang tanganku aku hanya merespon seadanya, begitu juga ketika dia memeluku. Dan ketika aku berciuman dengannya aku sama sekali tidak gugup bahkan hatiku tidak bergetar sama sekali, beda dengan dia yang terasa sangat gugup sampai bibirnya pun ikut bergetar ketika menciumku. Yang aku simpulkan adalah aku hanya suka melakukan ciuman tapi aku tidak senang dengan orang yang aku cium. Ketika aku mencium lelaki ini aku tidak ada rasa gugup, sayang, cinta ataupun nafsu melainkan hanya suka melakukan ciumannya saja. Ini yang membuat aku bertanya Tanya kepada diriku sendiri, apa yang sebenarnya aku rasakan dan kemanakah arah sexualku.


Tapi jujur ada rasa sayang kepada lelaki itu tapi kupikir tidak dengan cinta. Kadang aku merasa bersalah kepada pacarku tapi tidak tau harus melakukan apa karna yang ku pikirkan adalah budaya, agama dan keluarga yang mendesakku untuk berpacaran, menikah dan memiliki anakdengan lawan jenis. Ini membuatku sangat gila karna aku harus menahan rasa cintanya aku kepada perempuan yang memang aku sukai. Mungkin beda ceritanya kalau aku terlahir di Negara bagian eropa yang membebaskan soal budaya, agama dan pengaruh lingkungan. Mungkin aku tidak merasakan segila sekarang atau mungkin aku sudah menjadi lesbian yang sudah setia kepada pasangan perempuanku yang bisa membuatku nyaman, meloncatkan jantungku dan bahagia lahir batin. Aku benar benar terperangkap dalam budaya, agama dan keluarga yang tidak sepaham dengan pikiran juga perasaanku











Tidak ada komentar:

Posting Komentar